• Home
  • About
  • Youtube Channel

gmail instagram twitter youtube

Dikalamuda

Berbagi Cerita Ala Kadarnya

I used to think getting old was far away. But it is always very close. Menjadi lebih tua satu tahun lagi terjadi setiap menit– every day. Prosesnya sama dan terus berlanjut even when u are not aware of it. Unavoidable.

"Look back through memories of ur life. How does it look?" Oh, i see many blessings, some sadness, some regrets, lots of unexpected developments, n lots that’s inside n outside my control.

Menjadi tua bisa jadi sulit, but hey, congrats on making it through another year! –I’m generally a pretty private person, ups. Lagi pula, lebih baik menertawakan usia daripada menangisinya, kan? —no matter what ur age.

17 Juli yang ke 21. Wuhh, pelan-pelan bisa ngga hehe. Ok mari kita lihat kilas balik 17 Juli yang ke 19 dan 20. Banyak banget hal-hal yang aku pelajari di tahun-tahun sebelumnya. Belajar untuk memberi diriku grace pada hari terburuk atau terbaik, bahkan belajar untuk siap dikecewakan oleh manusia. 

I’m only one day older than i was the day before, but now i’m 21 n not 20. Another year has passed. Waktu mungkin adalah sumber daya yang paling berharga, kita semua punya jumlah waktu yang kira-kira sama. Aku, kamu, Elon Musk, atau tunawisma di ujung jalan. What u do with ur time is up to u. Although i don’t have control over the inevitable aging process – i think i can make some good decisions.

Lots of people reach out n say they wish they could do things like i’m doing. They can! I’ve always prided myself on being self-sufficient. Last year i spent a lot of time on the road and a lot of time solo as well. Tapi mengingat kembali pengalaman itu, sebagian besar kenangan favoritku adalah ketika aku berbagi dengan teman-teman baruku di tempat baru, di pinggir sungai, di bukit, di kebun raya, atau setidaknya pengalaman yang aku bagikan dengan orang asing saat dikejar monyet di Sembalun. LOL.

Bukan berarti aku ngga punya cukup kenangan indah saat menghabiskan waktu sendirian, tapi kenangan indahku ya bareng orang lain. Aku inget kutipan Chris McCandless tentang “Happiness only real when shared”.

Dear God, thank u for today, yesterday, n tomorrow. Keluargaku, kebahagiaanku, kesedihanku. Untuk semua hal yang membuatku kuat. Terima kasih untuk orang-orang yang mengingatku hari ini. Untuk semua pengalaman, keberhasilan, maupun kegagalan di 20 tahunku. Terima kasih.

Selamat berpetualang di level kehidupan selanjutnya, selamat berperang dengan pertanyaan "kapan" yang tak ada ujungnya, selamat menjalani fase dimana u not found anyone peoole can help ur life, selamat berjuang sendirian, selamat bertambah usia, Sevi.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
I'm 20 today! I laugh a little bit when i think about what i expected to be doing in my late teens. Haha, ya, usia belasan. Aku jadi ingat di usia belasan itu dan membayangkan semacam kosmopolitan, fast-paced lifestyle. Nongki cantik bareng temen-temen setiap akhir pekan, vacations with my family, sering main tapi nggak pernah lelah dan begadang tiap malam (lebih tepatnya night owl). Kamar kost di sudut Kota Malang tempat aku bergantung sepanjang hari, interrupted only by a sports match. Social media addiction always, and with everything figured out. Aren’t we all living like that? LOL.

When i reflect back on another year older, i’m truly moved by how different my vision was from my current reality…but also how much BETTER my life is than i even knew enough to dream. 

Not all storms and rainbows are always here, believe me. Tapi menginjak usia 20 dst, aku bisa mengatakan bahwa pepatah kuno itu benar: semakin kita tua, semakin kita mengenal diri kita sendiri, dan semakin kita mengenal diri kita sendiri, semakin kita bahagia.

I’m settled in a home i love. I have a great relationship with my parents. Aku punya dua adik yang cantik dan tampan, healthy, and happy who have kind souls, and are pretty fun to hang out with. And i have a close friends who helping me learn to love myself more than i ever have.

Aku berkegiatan yang memungkinkan aku menjadi kreatif dan serbaguna, berinteraksi secara intim dengan orang-orang, and share of myself—which is a HUGE gift for me. Waktu kecil, aku punya imajinasi yang kompleks and a really big heart… Tapi karena beberapa pengalaman yang aku punya, dan hal-hal yang aku alami saat tumbuh dewasa, i retreated pretty deeply into myself and didn’t access the spark of connection with others that I really crave as a person. Growing more into myself as i've aged, opening up, and connecting with people has been a huge journey for me. Aku belajar bahwa aku adalah seorang ekstrovert di hati yang benar-benar mendambakan untuk terhubung dan berbagi dengan orang lain, memberi dan menerima energi.

The aspect of my life that i am most grateful for at the age of 20 is education. Pendidikan yang aku percayai akan mengantarkanku pada impian-impian yang telah aku tanam. Dan itu memang benar. Aku merasa banyak sekali hal yang aku lakukan membawa kebermanfaatan baik bagi diriku maupun orang lain. Kegiatan di sekolah, kampus, pemerintahan, maupun swasta yang memberikan dorongan dan dukungan untuk aku supaya menjadi lebih baik, untuk membuat diriku bertanggung jawab, dan membiarkan diriku terus tumbuh dan berubah with grace. Berkesempatan untuk mengenyam pendidikan dan segala kegiatan pendukung membuat segala hal menjadi mungkin bagiku, dan aku sangat berterima kasih. Tak satupun dari kita dibuat untuk melakukannya sendiri, dan semakin kita didukung dan mendukung orang lain, semakin kita mencapai tujuan sejati kita sebagai  manusia. At least, that’s my humble opinion!


So, what have i learned this past year? I've learned that being flawed is part of being human, and that i am lobed regardless. Aku belajar bahwa orang akan melupakan apa yang aku katakan atau lakukan, but they’ll never forget how you made them feel. Aku belajar bahwa naluriku kuat, dan sebagian besar benar. Aku belajar bahwa jika aku menunggu cukup lama, no feeling is final—good or bad. Jadi, penting untuk memberi diriku grace pada hari terburuk atau terbaik. I’ve learned that that cream rises to the top, and if you keep your head down and work hard you’ll eventually get rewarded for that. Aku belajar bahwa orang-orang yang jahat adalah yang paling menderita. Aku belajar bahwa manusia selalu datang dan pergi, jadi jangan berharap apapun pada mereka. Dan aku belajar bahwa tawa benar-benar obat terbaik.

As i embark on another year older, aku sangat berterima kasih untuk setiap pelajaran dan setiap tantangan. Aku bersyukur berada di titik ini, dengan kesehatanku dan banyak berkah untukku. Dan aku sangat berterima kasih kepada manusia-manusia yang masih bertahan dan selalu ada didekatku untuk mendukung dan memberiku cinta kasih. Jika kamu mengalami sulit, aku disini mengingatkanmu bahwa kamu lebih kuat dari yang kamu sadari. Just keep going. Life gets SO GOOD.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

So i'll be saying no more n yes to opportunities that pop up unexpectedly. Lebih spontan, berani ngambil resiko, dan berjuang lebih keras lagi untuk mengejar mimpi. Having high hopes and low expectations means choosing actions over outcomes. Prioritising mental health, growth, evolution, dan tentunya mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Above all, relying on intuition rather than focusing on the benefits that may accrue is key. Being more authentic, open to connection, and affectionate. I will not put the importance of my happiness on any single thing outside of myself. Aku akan membangun diriku from the inside only. Menciptakan koneksi yang lebih dalam n uncovering further layers of my identity allows more creativity to flow, self expression n compassion. Mengambil keputusan hanya berdasarkan mental benefits, not material benefits, more therapy, healing, unfollowing, muting, deleting, n repeating. I will have more confidence and trust. Allowing space for mistakes to be made n shunning all perfectionism, pushing forward in the knowledge that self-belief is the maximum success and seeking external validation means I've already lost. I will win by trying and failing instead of not trying at all, exposing all parts and flaws and openly working on them, blocking out any toxic messaging or external or internal shame, guilt, or fear. I will be even more selfish than I was before, being gentle, soft and empathetic, bringing others along too for the journey, always sharing, encouraging and nourishing. I will stay committed to healing, improving my self-esteem, helping others struggling with their body image and mental health, whilst extending resources and knowledge from people who are better and smarter than me and using the wisdom and tools I have gained along the way. More sharing the glory along with the workload, making space, not pushing others out of the way to take up space. I will work on myself in my own time. Those who want to can stay, and those who don't, i will understand.


-unknown.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Tahun ini saya belajar bahwa terkadang bukan hidup yang sulit untuk dijalani, melainkan pola pikirmu terhadap kehidupan yang terlalu rumit. Mungkin luka-lukamu tak kunjung pulih sejak awal tahun sampai hari ini ketika tahun ini akan berlalu bergitu saja. Tapi, apa saya ingat bagaimana kamu bisa bertahan melewati setiap badai yang menghantam, sampai hari ini? Bukankah itu hebat, ketika kamu bisa melewati setiap malam dengan beraktivitas menyelesaikan apa yang harus kamu selesaikan.

Hi, take a deep breath dan peluk dirimu, lalu ucapkan dengan perlahan.

"Tidak apa-apa jika hari ini kamu masih gagal menjalani kehidupan. Tidak apa-apa jika doamu hari ini masih belum di dengar semesta. Tidak apa-apa ketika kamu memutuskan untuk mengambil jeda terhadap dirimu sendiri. Percayalah, suatu hari nanti apa yang sedang kamu kejar akan jadi milikmu."

Apapun yang terjadi di tahun ini wajar kok untuk ditidak apa-apain. Tidak apa-apa jika bingung, tidak apa-apa jika terluka, pun tidak apa-apa jika tidak tahu siapa dirimu dan apa yang telah kamu lakukan. Tidak apa-apa tersesat dan tidak apa-apa jika kembali terluka karena ketika kamu melihat ke belakang, bukan saat dimana kamu merasa hilang dan tidak yakin akan apa yang kamu ingat, Itu akan menjadi saat-saat setelah bagaimana kamu menemukan sesuatu yang membuatmu jatuh cinta dan telah menajdikannya "lifes work".  Ini akan menjadi "dark moments" that leads u to - happiness. So, don't be afraid. Ur moment is right there, it's so close. U just have to believe in it.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Oneday u will have one that appreciate u, loving u more than herself, taking a good care of u, n always be ur side. Trust me one day someone special will come into ur life hshs maybe not now we don't know what will happen in our future right? Allah plan's better.

....

Maybe we're not together right now, but let's work on our dream, make our parents proud, focus on our goals first, then we'll meet again someday with the best version of us.

-unknown

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Kepada diriku, kamu jangan jadi orang yang sabar yaa, tapi jadilah orang yang ikhlas. Kenapa? Karena sabar belum tentu ikhlas, sedangkan ikhlas tentu sudah melebihi sabar. Tetap semangat, kamu harus terus belajar buat bersyukur dengan apapun yang terjadi saat ini dan kamu harus lebih dewasa lagi dalam bertindak. Juga tetap rendah hati yaa, jangan nangis terus tiap malem. Be yourself. Kalo lagi ngerasa cape gapapa kok ambil jeda, kamu boleh istirahat bentar, jangan lupa me time juga biar kamu bisa refleksi. Terimakasih yaa diriku, kamu sudah kuat. :)

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dia, laki-laki yang saya temui di 2017 namun datang di Januari 2021.
Orang pertama yang membuat saya percaya untuk berbagi tentang apa yang saya rasakan.
Orang pertama yang membuat saya merasa dihargai karena sikapnya kepada saya.
Orang pertama yang membuat saya mengerti apa arti ketenangan.
Orang pertama yang membuat saya merasa tidak kesepian karena kehadirannya di setiap malam.
Juga orang pertama yang dengan bangganya saya ceritakan kepada kedua orang tua saya.

Kami bukan siapa-siapa, hanya dua anak muda yang saling fokus pada tujuan masing-masing dan bisa saling support satu sama lain. Sayang? Pastilah, bahkan saya sudah menaruh rasa padanya secara tiba-tiba. Entah itu hanya saya yang merasakan, atau dia juga?

Sepertinya dia memang laki-laki yang dikirim Tuhan dalam versi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Namun saya belum terlalu jauh mengenalnya, dia laki-laki dingin yang jarang mengungkapkan isi hatinya. Yang saya tau, dia lebih banyak diam.

Kemarin, saya bersyukur punya dia sebagai teman baik dan bisa diajak bertukar pikiran. I feel perfect for this. Tapi saya kira saya salah, dia memang baik ke semua orang, termasuk kepada saya. Saya tidak menyalahkan, hanya saja dia terlalu berlebihan kepada saya. Namun hari ini saya tetap bersyukur masih berteman baik dengannya dan mengetahui kabarnya walau sebatas melihat aktivitasnya di media sosial.

Saya juga tidak menyesal sudah menolak semua yang datang demi menjaga hati pada seseorang yang belum pasti. Ya, hanya menjaga perasaan dia. Dialah orang pertama yang membuat saya benar-benar merasa jatuh cinta.

Saya setuju dengan yang Dilan katakan, "Terimakasih sudah hadir dan memberikan pengalaman yang nggak semua orang bisa ngerasain. Kenal dan jadi teman baik, saling belajar berbagi manfaat. Kadang sesekalipun saling bertukar kesalahan. Kesalahan yang terus melembut jika dikenang." Untuk itu saya berterimakasih kepada dia yang sudah hadir untuk berbagi kisah dengan saya, saya akan ingat dia.

Waktu pertama kali saya dan dia memulai obrolan, saya memang berpikir biasa saja dan saya tau kita nggak akan bisa sampai sejauh itu. Jadi saat saya punya waktu sama dia kayak telponan, berbalas pesan, bahkan jalan-jalan, saya benar-benar menghargai waktu itu karena saya tau saya akan kehilangan momen ini dalam waktu cepat, dan ternyata benar.

Apakah dia tau saya lelah sehingga saya hanya bisa diam? Apakah dia tau sebenarnya saya menunggu? Apakah dia tau rasa sakit yang saya rasakan? Apakah dia tau hampir setiap malam saya menghabiskan banyak tisu? Tak apa dia menjauh dan tak berpamitan. Namun beri saya alasan, apakah saya membuat kesalahan? Apakah dia merasa pertemanan kita tidak sehat? Apakah dia sudah menemukan jawaban atas rasa penasarannya? Apakah dia sudah menemukan sisi buruk saya sehingga dia pergi begitu saja? Apakah dia fokus pada pendidikannya? Kemarin dia baik-baik saja, saya pun sesekali membantu projectnya. Jadi, tolong katakan kenapa? Tidak berharap dia membalas apa yang telah saya berikan dan usahakan kepada dia. Tapi ingatlah dua hal, jangan lihat hanya dari sisi buruknya, itulah tantangannya. Terimalah saya dari sisi terbaik saya. Bantulah saya sedikit demi sedikit menghapus sisi buruk saya. Dan ingatlah bahwa saya yakin dia tidak akan pernah menemukan hal yang sama pada orang yang berbeda, diri saya termasuk sikap saya kepada dia tidak akan dia temukan dalam diri siapapun.

Paus pernah bilang, to love and to lose someone itu tentang mengingat, tapi bukan menyimpan. Karena ada hidup yang terus berjalan, tanpa peduli kita siap atau nggak. Beberapa orang cuma tau bahwa nggak bisa selamanya bertahan sama yang namanya kesedihan. And that's why she's moving on. Sekarang saya takut untuk membuka hati. saya takut rasa sakit akan kembali terjadi. Namun, satu-satunya jalan untuk pulih adalah dengan mempercayai. Nggak masalah, saya patah hati berarti saya sudah mencoba sesuatu.

Saya tau saya belum siap, begitu juga dengan dia. Maka penting untuk menyadari kesiapan dan kematangan diri sendiri. Baik, saya pelan-pelan akan melepaskan dan mengikhlaskan rasa yang mulai tumbuh itu karena saya sadar saya masih harus memantaskan. Berhenti untuk terus mengharapkan dalam diam. Pelan-pelan belajar untuk fokus meningkatkan kualitas diri. Entah apakah dia juga memikirkan hal demikian?

Jadi, hari ini, saya melihat awan yang sedikit mendung namun cerah itu. Saya menghirup udara dan menghembusnya pelan sambil mengatakan, "Untuk diri saya; thank u for being able to go through all this. Sorry for always hurting you. Sorry that I could'nt take care of you even though the only house that won't close the door. Is you."

And sorry for all sorry.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nggak terasa udah 17 Juli 2021. Tepat di hari ini aku berusia 19 tahun. Mungkin memang nggak ada yang spesial untukku, karena semua berjalan seperti hari-hari biasanya. Sebenarnya aku menganggap agak lucu untuk menulis tentang hari ulang tahunku di blog, tapi anggap aja sebagai bentuk untuk merayakannya.

Aku sangat senang dan bersyukur, aku mengawali hari ulang tahunku dengan orang yang sangat mengerti diriku. Walaupun sederhana, tapi sangat berkesan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di pagi hari, aku membuat list hal-hal yang akan aku lakukan di hari ulang tahunku ini tanpa diganggu oleh siapapun. Ku rasa, memang nggak ada yang akan mengganggu kecuali kucing ngeselin milik adikku yang kerjaannya makan tidur doang. :))

  

Aku membereskan kasur, meja, dan beberapa peralatan di kamarku lalu pergi ke toko buku untuk membeli buku incaranku. Ya! Buku karya Sujiwo Tejo, ahahaha.

"Sudah berapa lama kau terjebak dengan beragam kesibukan yang tak habis-habis itu?"

Terakhir kali aku beli buku kayaknya awal Juni bareng temenku. Tapi aku tergoda untuk membeli buku baru walau buku-buku yang aku beli sebelumnya banyak yang masih terbungkus rapi di rak buku. Gapapa, yang penting udah ada niatan untuk membaca walau sering banget mengulang membaca buku lama karena lupa (kebanyakan jeda sih wkwkwk). Nah itu sebabnya buku-buku baruku banyak yang belum sempat aku baca :(. It's ok :)

Sudah sangat lama terakhir kali pergi ke toko buku, hari ini aku ingin menyenangkan diriku, pikirku. Selesainya, aku makan dimsum isi ikan dan martabak manis rasa keju favoritku. Perutku terasa kenyang, aku merasa bersyukur. Sambil menikmati sore, ku lanjutkan perayaan pribadiku dengan pergi ke sebuah coffee shop yang tak jauh dari rumahku, sekitar lima kilometer lebih jaraknya. Seperti biasa, saat aku pergi sendiri pasti aku membawa buku yang sedang ingin aku baca, daily journal, dan buku coret-coret pribadi. Kali ini aku nggak bawa hp, laptop dan kameraku. Ya, aku fokus untuk membaca buku yang aku beli bulan lalu, judulnya "Berani Tidak Disukai" oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Lalu menuliskan segala hal yang aku lihat dan rasakan pada hari ini. Tempat ini cukup nyaman untuk menyendiri atau sekadar membaca buku. Pesananku, secangkir hot taro dan aku membawa martabak keju dari rumah yang aku siapkan sebagai kue ulang tahunku.

Aku memutuskan untuk pulang tepat pukul 17.15 WIB. Malamnya, aku menyelesaikan untuk merangkai puzzle lamaku. Ya, aku ingin bernostalgia tentang apa yang aku lakukan di waktu kecil. Juga membaca buku-buku serial dancow milikku dulu. Sangat lucu! Ya, itulah yang ku lakukan untuk diriku sendiri saat hari ulang tahunku. Lalu, apa yang aku rasakan dan aku pikirkan?

Aku nggak yakin bahwa ini penting untukmu yang mungkin sangat menginginkan pesta pada hari ulang tahun. Karena pasti kamu akan beranggapan bahwa ini sebagai tulisan seseorang yang merasa kesepian di hari ulang tahunnya, wkwkwk. Hmm nggak, aku justru ingin sedikit berefleksi tentang hari ulang tahunku sebelumnya. Dimulai saat masih balita, dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekat. Kemudian saat remaja dan menginjak umur 19 tahun, dikelilingi teman-teman. Namun, semakin lama semakin sedikit yang ada di hari ulang tahunku dan aku merasa membaik. :)

Bukan berarti aku nggak senang berpesta atau dikelilingi banyak orang saat ulang tahun. Hanya saja, aku nggak begitu menyukai pesta ulang tahun dengan banyak orang. Sangat ramai, hmm.

Saat ini usiaku 19 tahun dan aku ingin tidak lagi memikirkan apa yang orang lain harapkan dariku, aku juga ingin tidak terlihat terlalu baik hanya kepada satu orang, aku ingin bersikap sewajarnya saja. Aku juga mengerti saat dewasa aku harus siap dikecewakan banyak manusia. Semarah dan sesedih apapun itu, aku harus berusaha jadi orang baik dan tidak terlihat terlalu baik kepada satu atau dua orang saja.

Selama aku bahagia, nggak ngerugiin orang lain, dan melakukan hal-hal positif, aku akan terus lakukan. Sedikit banyak pasti kamu berpikir berapa orang yang mengingat hari ulang tahunku, lalu akhirnya memberi ucapan "selamat ulang tahun"? Nggak banyak. Aku bisa menghitungnya dengan jari. Kecuali mereka yang beramai-ramai mengucapkannya di grup kelas, organisasi, dan circle pertemanan. Terimakasih teman-teman baik. Ya, dari ribuan followers Instagram, ratusan kontak WhatsApp dan Line, atau teman kuliah, ternyata di dunia nyata hanya hitungan jari saja. Perbandingan yang cukup signifikan untuk mendorong off dari dunia maya dan orang yang nggak bener-bener peduli, yakan? Haha, aku bercanda. Nggak semua orang yang nggak ngucapin selamat ulang tahun berarti nggak peduli padaku, dan nggak semua orang yang ngucapin selamat ulang tahun benar-benar peduli sama aku. Maksudku, bukan berarti yang lupa hari ulang tahunku nggak baik padaku.

Pada akhirnya aku paham bahwa nggak semua orang punya waktu dan tenaga untuk mengingat atau mencatat beberapa hal dari seseorang, termasuk hari ulang tahun. Dan menurutku, kemudian tergantung seberapa penting orang itu bagimu. Dulu, saat aku masih kecil aku selalu ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman-temanku (jumlahnya banyak). Akhirnya aku menuliskannya di kalender ulang tahun pada buku journalku. Kemudian kalau ada kesempatan, aku buat semacam hadiah kecil hasil karya tanganku sendiri. Kurang lebih mereka akan mendapatkan hal yang sama, seperti lukisan, lettering, ilustrasi digital, atau hanya sepucuk surat berisikan doa-doa. Namun, dari tiap hadiah kecil itu pasti terdapat sesuatu yang menjadi pembeda, namun tidak terlalu spesial juga. Lambat laun, saat ini aku nggak ngelakuin itu lagi karena jumlah orang yang berarti dalam hidupku makin berkurang. Namun, kualitasnya bertambah karena aku sadar siapa saja yang pantas menyandang kata "berarti" untuk hidupku. Masih memberikan hal yang sama pada orang-orang pilihan itu, karena mereka sama-sama berarti. Kemudian, beberapa waktu lalu aku berpikir untuk membuat sesuatu yang beda untuk seseorang, ku rasa ini kali pertama aku memberikan hal yang berbeda hanya pada satu orang. Hmm sepertinya aku akan bercerita hal ini lebih jauh di lain kesempatan. :))

Usia 19 tahun menjadi sesuatu yang membuatku berpikir ulang tentang pencapaian dan hal-hal yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup, sebelum akhirnya menginjak angka 20 dan itu angka yang benar-benar akan mengubah hidupku. Ya, aku mencoba bercerita bahwa hidup harus lebih tenang dan fokus. Lebih lagi, menjadi seseorang yang lebih hangat untuk diri sendiri dan orang-orang yang berarti bagiku.

Dan terakhir, aku nggak menyangka ibuku dan kedua adikku menyiapkan kejutan untukku. Mereka membuat brownies kesukaanku, pangsit mie, dan nugget mie. Terimakasih keluargaku :)

Sebagai penutup, aku mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada orang-orang baik, orang-orang yang peduli, dan orang-orang yang masih menganggapku sebagai teman. Terimakasih kepada Allah karena telah menghadirkan sosok-sosok terbaik yang mengelilingiku. Terimakasih untuk keluargaku yang masih memberikan aku banyak kasih sayang dan pembelajaran hidup. Terimakasih untuk teman-temanku karena masih mau menerima dan menganggapku sebagai teman kalian. Dan terimakasih untuk diriku karena masih kuat dan bertahan menjalani lika-liku kehidupan.

Mungkin memang aku nggak butuh kalimat "Selamat ulang tahun" yang mungkin bisa membuatku merasa diperhatikan. Mungkin aku lebih butuh ditemani supaya bisa lebih mudah melewati hari-hariku kedepannya dengan orang yang selalu support aku gimanapun kondisiku.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Terima kasih udah mau beranjak dari kasur nyamanmu itu, udah mau diajak belajar lagi, berproses kembali. Terima kasih lebih memilih bangun untuk mengejar mimpi, bukan melanjutkan tidur untuk bermimpi. Terima kasih selalu siap bekerja, terima kasih kamu nggak nunjukkin keinginan buat nyerah gitu aja. Walau terkadang kamu pengen banget tidur seharian, kamu selalu berusaha buat bangun dan menjalani hari lagi. Terima kasih untuk tetap menjadi kuat, tetap menjadi hebat, tetap bertahan dan menjadi seseorang yang selalu tumbuh. Aku sangat bersyukur bisa menjalani proses ini bersama.

Semangatnya selalu dijaga, kesehatannya juga. Semoga lancar sampai selesai, juga dimudahkan. Amin.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nggakpapa kok kalo kamu nggak jadi seperti apa yang kamu inginkan dan kamu harapkan. Karena aku akan selalu jadi yang paling menyayangi dan mendukungmu. Jadi, bisakah tiap hari kamu mengatakan kalo kamu menghargai dan mencintaiku? Bersyukurlah karena kamu udah berjuang untuk mendapatkan itu. Percaya bahwa hasil yang kamu dapat adalah yang terbaik dari Allah buat kamu.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

Penulis


Panggil aja ol. Ini sisi lain dari aku, nulis random dan ala kadarnya. Mau tau sisiku yang lain? ada di instagram atau youtube, violasevio.

Follow Me

  • instagram
  • youtube
  • twitter

Archive

  • July 2025 (1)
  • June 2025 (3)
  • April 2025 (1)
  • January 2025 (2)
  • December 2024 (3)
  • November 2024 (3)
  • July 2024 (1)
  • December 2023 (2)
  • November 2023 (1)
  • September 2023 (1)
  • August 2023 (1)
  • July 2023 (2)
  • June 2023 (2)
  • May 2023 (1)
  • February 2023 (1)
  • July 2022 (1)
  • February 2022 (4)
  • January 2022 (2)
  • December 2021 (5)
  • November 2021 (5)
  • October 2021 (6)
  • September 2021 (3)
  • August 2021 (3)
  • July 2021 (3)
  • May 2021 (1)
  • April 2021 (1)
  • February 2021 (2)
  • January 2021 (2)
  • December 2020 (2)
  • November 2020 (1)
  • August 2020 (1)
  • April 2020 (1)
  • March 2020 (1)
  • December 2019 (1)
  • July 2019 (3)
  • May 2019 (1)
  • April 2019 (1)
  • February 2019 (1)
  • December 2018 (1)
  • November 2018 (2)
  • October 2018 (1)
  • September 2018 (1)
  • June 2018 (3)
  • February 2018 (1)

labels

  • #30DayWritingChallenge (5)
  • a note to myself (10)
  • Beropini (6)
  • Daily (5)
  • Monolog (2)
  • photos (8)

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates