Day 2 #30DayWritingChallenge

by - November 10, 2021

 Write about the things or activities that make you happy

Sebenarnya banyak hal-hal sederhana yang bikin aku ngerasa bahagia, ngerasa nggak sedih lagi, dan ngerasa bahwa dunia ini tuh tempatnya buat senang-senang. Ya, enjoy the moment! Misalnya pas weekend bisa santai tanpa ada beban tugas, dapat notifikasi WhatsApp dari crush, atau nostalgia lihat foto-foto lama. Tapi ada satu aktivitas yang bikin moodku baik, bikin aku seketika lupa waktu, lupa kalau lagi ada masalah, dan rasanya tuh kayak "woy, bisa nggak sih tiap hari gini? bisa nggak sih tiap hari hidup gue se-relax ini?" ahaha. Ini dia, solo traveling. Nggak semua orang suka dengan solo traveling karena mungkin bakal ngerasa cape, kadang juga punya pikiran "ih apaan sih solo traveling, nggak ada temen ya?", atau ngerasa bahwa aktivitas ini tuh buang-buang duit. Ok, aku nggak mempermasalahkan itu semua sih karena bagiku apa yang aku keluarin entah itu dari segi tenaga, pikiran, materi bakal sebanding sama apa yang bakal aku dapetin dan aku rasain kedepannya.

Solo traveling yang aku lakuin sebenarnya bukan 100% pure solo ya. Oke pulang pergi sendiri, tapi pas sampai di suatu tempat entah itu buat singgah, atau emang tempat itu jadi tujuan utama, nggak jarang aku bakal ditemenin sama tour guide aka teman aku sendiri atau bahkan berkenalan dengan orang baru. Sebelum mutusin buat pergi, aku pasti research dulu, di tempat ini kira-kira ada temanku nggak ya? kira-kira bisa jadi petunjuk jalan nggak ya? atau seenggaknya bisa numpang istirahat ahahaha. Dan yang perlu digaris bawahi, solo traveling nggak harus dilakukan di tempat-tempat yang jauh, nggak harus pergi bawa backpacker gede-gede, juga nggak harus ngeluarin banyak duit. Semua ada di tangan kita sendiri, lantaran kita bebas sepenuhnya mau jalan kemana, berangkat kapan, makan apa, nyari penginapan yang seperti apa. Ya, kita bebas menentukan sendiri seperti apa gaya bepergian kita.

Ketika aku solo traveling, aku nggak cuma pergi main aja, tapi ada hal-hal kecil yang nggak terpikirkan oleh banyak orang dan itu bikin aku bahagia. Sesederhana aku ngobrol sama warga lokal, berbagi cerita sama orang yang duduk disampingku ketika naik transportasi umum, berkenalan dengan sesama solo travel yang lain, nanya sama bapak tukang parkir lokasi x itu dimana, menyapa ibu-ibu yang menanam sayuran di kebun. Lebih lanjut, aku bahagia banget kalau bisa memotret tiap momen yang aku lewati, membuat video pendek, menulis jurnal, dan live sketch saat itu juga. Rasanya, semua penat hingga kesibukan seketika terlupakan dan sampai aku teringat kalau besok sudah kembali ke rutinitas, kehidupan harus terus berjalan.

Walau solo traveling nggak bisa dilakukan tiap hari, minggu, bahkan bulan. Aku selalu punya rencana yang fleksibel mau dilakukan kapanpun. Aku punya catatan tempat mana yang wajib aku kunjungi, semacam bucket list. Aku bisa menimbang kapan aku harus fokus dulu ke pekerjaan dan kapan aku bisa pergi. Karena dengan itu, aku lebih bisa tau mau dibawa kemana diriku ini dan bikin aku bisa ngertiin diriku sendiri.

Solo traveling memungkinkan buat aku ngejauh dari segala kepenatan dan kesibukan selama beberapa saat sehingga aku bisa fokus total pada diriku sendiri. Aku seolah harus berkenalan lagi dengan diriku karena aku harus melakukan dan memutuskan apapun sendiri saat itu juga. Aku bisa mengukur sejauh apa kemampuanku menjadi orang yang mandiri, berani, dan mampu mengeksplor banyak hal. Sehingga rasanya seperti aku harus lebih mengenal dan menghargai diri sendiri setelah itu.

Solo traveling akan menjadi pengalaman yang paling menakutkan, paling membebaskan, dan mengubah hidup. Terkadang aku juga punya pikiran yang sama dengan Daphne du Maurier, mengapa tempat-tempat yang aku datangi jauh lebih indah ketika aku datang seorang diri. Meskipun sebenarnya aku tidak akan pernah benar-benar merasa pergi sendiri karena dunia ini penuh dengan teman yang menunggu untuk mengenalku.


You May Also Like

0 komentar