selesai

by - February 13, 2022

ada seorang perempuan yang sedang menuliskan kisahnya pada sebuah buku. dia bercerita tentang hubungan yang dia jalin dengan seorang lelaki yang tanpa sadar sudah mengobati trauma yang pernah dia alami. mereka hanya berteman, namun perempuan itu menaruh perasaan lebih kepada lelaki yang dia yakini mampu menemaninya dan memberikan banyak cinta dan kasih. sebenarnya dia tidak menginginkannya, namun rasa yang tumbuh tanpa disengaja itu membuat hari-harinya berbeda. 

ceritanya belum selesai, bahkan dia yakin tak ada kata usai. dan sekarang, secepatnya dia akan mengakhiri cerita itu. bahkan dia pun tak peduli akhir dari cerita yang ia tulis, entah bahagia ataupun kecewa, dia menerima. karena rasanya seperti dipaksa untuk berhenti sampai disini, padahal sebenarnya dia tak mampu. namun dia mengamini apa yang dikatakan lelaki itu meski dia tau dia akan sakit dan dipenuhi luka.

sejak saat itu, dia tidak pernah berharap tinggi. karena terkadang sesuatu yang diharapkan dengan sangat justru seringkali datang berbalik. be kind, treat them best but tetap ingat statemen patah hati yang disengaja itu kalo berharap lebih ke manusia, itu benar adanya. kalopun nantinya ada seseorang yang mengecewakannya lagi, dia selalu bilang ke diri dia sendiri kalo mereka juga manusia, someone make mistake. jadi sebisa mungkin harus memaafkan. kalo dia merasa di hidupnya ada yang tidak seberuntung orang lain, atau orang lain menyakiti dia secara tidak sadar, dia selalu bilang: "i'll ask myself, what was i done to them. pasti ada yang salah dari aku." begitu seterusnya.

satu hal lagi. dia meyakini bahwa sebagian besar hubungan didasari oleh kepentingan. their loyality will end when the benefits stop. dari situ dia akan jadi pribadi yang bijak dan dewasa. at the end, dia akan tau who is the true partner.

dan untuk lelaki itu. lihatlah perempuan yang dulu kini melebihi pilihanmu, dan dengan menjauhimu dia mendapatkan kekuatan yang baru. hebat bukan, perubahannya terjadi tanpa harus dia menemukan seseorang yang baru. tapi cukup ditemani dengan luka darimu.

You May Also Like

0 komentar