19

by - July 17, 2021

Nggak terasa udah 17 Juli 2021. Tepat di hari ini aku berusia 19 tahun. Mungkin memang nggak ada yang spesial untukku, karena semua berjalan seperti hari-hari biasanya. Sebenarnya aku menganggap agak lucu untuk menulis tentang hari ulang tahunku di blog, tapi anggap aja sebagai bentuk untuk merayakannya.

Aku sangat senang dan bersyukur, aku mengawali hari ulang tahunku dengan orang yang sangat mengerti diriku. Walaupun sederhana, tapi sangat berkesan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di pagi hari, aku membuat list hal-hal yang akan aku lakukan di hari ulang tahunku ini tanpa diganggu oleh siapapun. Ku rasa, memang nggak ada yang akan mengganggu kecuali kucing ngeselin milik adikku yang kerjaannya makan tidur doang. :))

  

Aku membereskan kasur, meja, dan beberapa peralatan di kamarku lalu pergi ke toko buku untuk membeli buku incaranku. Ya! Buku karya Sujiwo Tejo, ahahaha.

"Sudah berapa lama kau terjebak dengan beragam kesibukan yang tak habis-habis itu?"

Terakhir kali aku beli buku kayaknya awal Juni bareng temenku. Tapi aku tergoda untuk membeli buku baru walau buku-buku yang aku beli sebelumnya banyak yang masih terbungkus rapi di rak buku. Gapapa, yang penting udah ada niatan untuk membaca walau sering banget mengulang membaca buku lama karena lupa (kebanyakan jeda sih wkwkwk). Nah itu sebabnya buku-buku baruku banyak yang belum sempat aku baca :(. It's ok :)

Sudah sangat lama terakhir kali pergi ke toko buku, hari ini aku ingin menyenangkan diriku, pikirku. Selesainya, aku makan dimsum isi ikan dan martabak manis rasa keju favoritku. Perutku terasa kenyang, aku merasa bersyukur. Sambil menikmati sore, ku lanjutkan perayaan pribadiku dengan pergi ke sebuah coffee shop yang tak jauh dari rumahku, sekitar lima kilometer lebih jaraknya. Seperti biasa, saat aku pergi sendiri pasti aku membawa buku yang sedang ingin aku baca, daily journal, dan buku coret-coret pribadi. Kali ini aku nggak bawa hp, laptop dan kameraku. Ya, aku fokus untuk membaca buku yang aku beli bulan lalu, judulnya "Berani Tidak Disukai" oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Lalu menuliskan segala hal yang aku lihat dan rasakan pada hari ini. Tempat ini cukup nyaman untuk menyendiri atau sekadar membaca buku. Pesananku, secangkir hot taro dan aku membawa martabak keju dari rumah yang aku siapkan sebagai kue ulang tahunku.

Aku memutuskan untuk pulang tepat pukul 17.15 WIB. Malamnya, aku menyelesaikan untuk merangkai puzzle lamaku. Ya, aku ingin bernostalgia tentang apa yang aku lakukan di waktu kecil. Juga membaca buku-buku serial dancow milikku dulu. Sangat lucu! Ya, itulah yang ku lakukan untuk diriku sendiri saat hari ulang tahunku. Lalu, apa yang aku rasakan dan aku pikirkan?

Aku nggak yakin bahwa ini penting untukmu yang mungkin sangat menginginkan pesta pada hari ulang tahun. Karena pasti kamu akan beranggapan bahwa ini sebagai tulisan seseorang yang merasa kesepian di hari ulang tahunnya, wkwkwk. Hmm nggak, aku justru ingin sedikit berefleksi tentang hari ulang tahunku sebelumnya. Dimulai saat masih balita, dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekat. Kemudian saat remaja dan menginjak umur 19 tahun, dikelilingi teman-teman. Namun, semakin lama semakin sedikit yang ada di hari ulang tahunku dan aku merasa membaik. :)

Bukan berarti aku nggak senang berpesta atau dikelilingi banyak orang saat ulang tahun. Hanya saja, aku nggak begitu menyukai pesta ulang tahun dengan banyak orang. Sangat ramai, hmm.

Saat ini usiaku 19 tahun dan aku ingin tidak lagi memikirkan apa yang orang lain harapkan dariku, aku juga ingin tidak terlihat terlalu baik hanya kepada satu orang, aku ingin bersikap sewajarnya saja. Aku juga mengerti saat dewasa aku harus siap dikecewakan banyak manusia. Semarah dan sesedih apapun itu, aku harus berusaha jadi orang baik dan tidak terlihat terlalu baik kepada satu atau dua orang saja.

Selama aku bahagia, nggak ngerugiin orang lain, dan melakukan hal-hal positif, aku akan terus lakukan. Sedikit banyak pasti kamu berpikir berapa orang yang mengingat hari ulang tahunku, lalu akhirnya memberi ucapan "selamat ulang tahun"? Nggak banyak. Aku bisa menghitungnya dengan jari. Kecuali mereka yang beramai-ramai mengucapkannya di grup kelas, organisasi, dan circle pertemanan. Terimakasih teman-teman baik. Ya, dari ribuan followers Instagram, ratusan kontak WhatsApp dan Line, atau teman kuliah, ternyata di dunia nyata hanya hitungan jari saja. Perbandingan yang cukup signifikan untuk mendorong off dari dunia maya dan orang yang nggak bener-bener peduli, yakan? Haha, aku bercanda. Nggak semua orang yang nggak ngucapin selamat ulang tahun berarti nggak peduli padaku, dan nggak semua orang yang ngucapin selamat ulang tahun benar-benar peduli sama aku. Maksudku, bukan berarti yang lupa hari ulang tahunku nggak baik padaku.

Pada akhirnya aku paham bahwa nggak semua orang punya waktu dan tenaga untuk mengingat atau mencatat beberapa hal dari seseorang, termasuk hari ulang tahun. Dan menurutku, kemudian tergantung seberapa penting orang itu bagimu. Dulu, saat aku masih kecil aku selalu ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman-temanku (jumlahnya banyak). Akhirnya aku menuliskannya di kalender ulang tahun pada buku journalku. Kemudian kalau ada kesempatan, aku buat semacam hadiah kecil hasil karya tanganku sendiri. Kurang lebih mereka akan mendapatkan hal yang sama, seperti lukisan, lettering, ilustrasi digital, atau hanya sepucuk surat berisikan doa-doa. Namun, dari tiap hadiah kecil itu pasti terdapat sesuatu yang menjadi pembeda, namun tidak terlalu spesial juga. Lambat laun, saat ini aku nggak ngelakuin itu lagi karena jumlah orang yang berarti dalam hidupku makin berkurang. Namun, kualitasnya bertambah karena aku sadar siapa saja yang pantas menyandang kata "berarti" untuk hidupku. Masih memberikan hal yang sama pada orang-orang pilihan itu, karena mereka sama-sama berarti. Kemudian, beberapa waktu lalu aku berpikir untuk membuat sesuatu yang beda untuk seseorang, ku rasa ini kali pertama aku memberikan hal yang berbeda hanya pada satu orang. Hmm sepertinya aku akan bercerita hal ini lebih jauh di lain kesempatan. :))

Usia 19 tahun menjadi sesuatu yang membuatku berpikir ulang tentang pencapaian dan hal-hal yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup, sebelum akhirnya menginjak angka 20 dan itu angka yang benar-benar akan mengubah hidupku. Ya, aku mencoba bercerita bahwa hidup harus lebih tenang dan fokus. Lebih lagi, menjadi seseorang yang lebih hangat untuk diri sendiri dan orang-orang yang berarti bagiku.

Dan terakhir, aku nggak menyangka ibuku dan kedua adikku menyiapkan kejutan untukku. Mereka membuat brownies kesukaanku, pangsit mie, dan nugget mie. Terimakasih keluargaku :)

Sebagai penutup, aku mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada orang-orang baik, orang-orang yang peduli, dan orang-orang yang masih menganggapku sebagai teman. Terimakasih kepada Allah karena telah menghadirkan sosok-sosok terbaik yang mengelilingiku. Terimakasih untuk keluargaku yang masih memberikan aku banyak kasih sayang dan pembelajaran hidup. Terimakasih untuk teman-temanku karena masih mau menerima dan menganggapku sebagai teman kalian. Dan terimakasih untuk diriku karena masih kuat dan bertahan menjalani lika-liku kehidupan.

Mungkin memang aku nggak butuh kalimat "Selamat ulang tahun" yang mungkin bisa membuatku merasa diperhatikan. Mungkin aku lebih butuh ditemani supaya bisa lebih mudah melewati hari-hariku kedepannya dengan orang yang selalu support aku gimanapun kondisiku.

You May Also Like

0 komentar